Rosario Keluarga

Photo by Pixabay on Pexels.com

Dalam tradisi Gereja Katolik, bulan Oktober adalah bulan Rosario. Memang, dalam bulan ini pada tanggal 7 Oktober kita merayakan Bunda Maria dari Rosario Suci untuk memperingati kemenangan pasukan Kristiani melawan pasukan kerajaan Ottoman di Lepanto, dekat Sicilia, Italia. Pesta Bunda Maria tgl 7 Oktober itu juga dikenal dengan nama pesta Our Lady of Victory.  Sejak masa hidup St. Dominikus di abad ke 13, Rosario telah merupakan satu bentuk devosi kepada Bunda Maria yang penting.  Bapa Paus St. Yohanes Paulus II menyatakan bahwa doa Rosario adalah doa kesayangannya.

Devosi kepada Bunda Maria adalah bagian dari kehidupan iman umat Katolik. Yesus tidak bisa dipisahkan dari Bunda Maria. Selain bulan Oktober, dalam tradisi Gereja, bulan Mei juga terkenal sebagai bulan Bunda Maria.  Asal usul tradisi ini belum bisa sepenuhnya dipastikan. Tetapi devosi ini telah berkembang sejak abad ke 13 yang dimulai di banyak negara, terutama di Eropa bagian Selatan. Bapa Paus St. Paulus VI mengeluarkan satu ensiklik berjudul Mense Mayo (29 April 1965)  untuk memperingati bulan Mei sebagai bulan khusus Bunda Maria. Di banyak negara, di bulan Mai ini banyak dibuat altar yang dikenal dengan nama ‘Altar bulan Mei’ yang dibangun di kapel atau rumah-rumah umat untuk memuliakan Bunda Maria. Bapa Paus Pius XII memahkotai Bunda Maria sebagai Ratu bulan Mei.

Tidak bisa disangkal dampak negatif dari Perang Dunia II sangat terasa di segala sudut kehidupan iman.  Di tahun 1950-an, masih sangat terasa aspek negatif dari Perang Dunia II itu. Untuk mengatasi kehancuran moral dalam masyarakat, terutama untuk menjaga keutuhan keluarga, Bapa Paus XII – Paus Dalam Perang Dunia II – menganjurkan praktek Doa Rosario Keluarga. Dengan doa Rosario cara ini kita memohon bantuan bunda Maria untuk memperoleh kedamaian sejati di hati kita masing-masing, dalam keluarga, dalam kehidupan bangsa-bangsa, dan dalam Gereja yg tersebar di seluruh dunia ini. Bagi Bapa Paus St Yohanes Paulus II, Rosario Keluarga ini adalah cara berdoa yg effektif untuk dapat mengelakkan dampak-dampak negatif dari jaman modern ini.

Rosario Keluarga masih belum terkenal di banyak tempat. Sering sekali Rosario sebagai doa kontemplatif tetapi didaraskan sendiri-sendiri. Pada masa ketika kita menyaksikan jumlah keluarga Kristiani yg hancur tambah lama tambah banyak, ada baiknya kita praktekkan doa Roario Keluarga ini. Sejak Bapa Paus Pius XII, dalam Ensiklik Ingruentium Malorum, yg dikeluarkan pada Pesta Tujuh Penderitaan Bunda Maria, 15 September 1951, menganjurkan praktek mendoakan Rosario bersama keluarga, praktek doa Rosario mulai dikenal di mana-mana. Bapa Paus Fransiskus dalam banyak kesempatan mendorong merawat kehidupan keluarga Kristiani.

Dalam Surat Apostolik tentang Rosario Suci ( Rosarium Virginis Mariae ), yg dikeluarkan pd tanggal 16 Oktober 2002, bapa Paus St Yohanes Paulus II menyatakan: “Keluarga yg mendasarkan Rosario bersama-sama menciptakan kembali suasana Keluarga Suci Nazaret; mereka menempatkan Yesus di pusat kehidupan berkeluarga, turut merasakan secara bersama kegembiraan dan penderitaan, mereka menempatkan segala kebutuhan dan rencana mereka di tangan-Nya. Dari Dialah mereka mendapatkan harapan serta kekuatan untuk terus berjalan” (RSV no. 41). Untuk lebih menggalakan praktek Rosario Keluarga ini, Gereja memberikan  Indulgensi Penuh bagi semua anggota keluarga yg ikut mendaraskan Rosario secara bersama (Enchiridion Indulgence, 17,1). Tidak ada Indulgensi yg diberikan bila Rosario didaraskan sendiri-sendiri.

Pada jaman modern ini, terutama di kota-kota besar, mencari waktu untuk dapat berdoa bersama-sama menuntut sedikit pengorbanan. Namun bukankah hari Sabtu – hari Bunda Maria yg sejak dahulu dikenal oleh Tradisi Gereja – adalah hari yg ideal sekali untuk berdoa Rosario Keluarga? Rosario Keluarga ini bisa saja didaraskan setelah makan pagi dan sebelum pergi untuk berbelanja. Alangkah indahnya bila setiap hari Sabtu, ayah/ibu dan anak-anak berkumpul di hadapan patung Bunda Maria utk mendaraskan Rosario Keluarga ini. Pada hari-hari lain, Rosario bisa didaraskan sendiri-sendiri. Father Peyton di USA sejak tahun 1960-an dalam mempromosikan Rosario Keluarga selalu menyatakan : “Keluarga Yang Berdoa berbsama-sama, adalah Keluarga yg selalu bersatu”. Intensi Rosario Keluarga bisa diperuntukkan bagi  berbagai kepentingan keluarga. Rosario Keluarga yg dipraktekkan secara teratur juga akan membantu anak-anak dapat membiasakan diri mencintai Bunda Maria melalui doa Rosario dalam hidup mereka.

Surabaya, 15 Oktober 2022

RD F.X. Zen Taufik
Keuskupan Surabaya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: